Dua Gadis Sembahyang Di Pura by Huang Fong
Title: Dua Gadis Sembahyang Di Pura
Media: Watercolor
Size: 80 x 65 cm
Media: Watercolor
Size: 80 x 65 cm
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Hari ini, Selasa, 2 Mei 2023 merupakan hari bahagia untuk pelukis Huang Fong.
Pria kelahiran Banyuwangi, 14 April 1936 ini bisa mewujudkan impiannya membuat sebuah galeri dan studio lukis bernama Huang Fong Studio yang berlokasi di Jalan Teuku Umar Barat Nomor 168.
Peresmian galeri dan studio ini sekaligus menandai 60 tahun Huang Fong berkarya dalam dunia seni lukis.
Dengan ciri khasnya yang kebanyakan menggunakan cat air menggunakan gabungan teknik melukis China, barat dan Bali, ia telah menghasilkan lebih dari 80 buah lukisan.
Selain cat air, Huang Fong juga melukis menggunakan cat minyak, pastel, arang, tinta, hingga tempera.
Lukisan- lukisan yang dibuat juga kebanyakan bertemakan kehidupan orang Bali termasuk adat hingga tarian.
Kepada Tribun Bali, Huang Fong mengaku berguru kepada banyak suhi lukis yang tinggal di Bali termasuk Ida Bagus Made Poleng hingga Rudolf Bonnet.
Sebelum membuka galeri pribadi ini, Huang Fong sempat berkehendak memamerkan 80 lukisan karyanya di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta tahun 2016 lalu.
Akan tetapi saat mendaftar, galeri sudah penuh dengan antrean agenda pameran hingga dua tahun ke depan.
Kemudian tahun 2020, ia kembali mendaftar untuk kedua kalinya, namun sayang, pandemi Covid-19 membuat semua jadwal pameran tertunda.
Setelah mewujudkan mimpinya, Huang Fong yang memiliki nama asli Oei Ping Liang akan melakukan berbagai hal di galeri dan studio barunya ini.
“Saya akan menggelar sejarah perjalanan karya saya, dari awal sampai akhir,” kata pria yang juga guru Taichi ini.
Ia juga akan melakukan demonstrasi cara membuat lukisan cat air di kanvas kepada pengunjung dan bisa dilihat.
Tak hanya melukis, cara mengawetkan lukisan pun akan ditunjukkannya kepada pengunjung.
“Akan saya tunjukkan di situ bagaimana mencuci lukisan saya untuk menjadi mulus sekali,” katanya.
Sementara itu, kritikus dan kurator seni rupa, Agus Dermawan T mengatakan karya Huang Fong beraroma realis impresionistik dengan pesona estetik yang kuat.
Ciri khas dari lukisan Huang Fong adalah cenderung monokromatik.
“Semua dengan nuansa yang teduh, seperti hijau tua, coklat, oker, kelabu, disertai satu dua warna primer mencolok sebagai aksentuasi,” tulis Agus Dermawan dalam katalog berjudul Bali dalam Lamun dan Halimun.
Agus juga menambahkan, ada empat tema besar dalam karya Huang Fong yakni menghidupkan benda, memuja yang hidup, meniti alam dan manusia, dan menggalang drama. (*)
0 comments:
Post a Comment